Mesuji (HP) – Dalam menyikapi himbauan maupun pergerakan Elfianah selaku orang nomor satu di Kabupaten Mesuji Bumi Ragab Begawe Caram. Berbagai kegiatan dan program pun selalu mendapat respon positif dari lapisan elemen masyarakat Mesuji.
Hal itu terlihat dari antusias masyarakat yang ikut serta, baik di sektor pembangunan, pertanian, pendidikan bahkan terkait sosial kemanusiaan.
Salah satunya ialah respect ribuan masyarakat yang ikut serta mengikuti jalan sehat dan penggalangan donasi bencana alam sumatra dengan menyisihkan sedikit rezeki untuk membantu saudara setanah air yang sedang terkena musibah banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara beberapa waktu lalu.
Dalam kutipan religinya, Bupati Mesuji mengatakan, jangan pernah takut untuk berdarma, dengan berdarma jangan pernah takut miskin.
“Semakin sering kita berbagi, mudah-mudahan Allah akan melipatgandakan rezeki kita,” kutipnya.
Dilain sisi, beragam spekulasi sudut pandang focus pada kegiatan maupun program-program yang di galakkan oleh Pemda setempat.
Ungkapan itu di tuangkan melalui media sosial Facebook oleh akun anonim tanpa identitas jelas. Yang menulis “Gila Bupati Mesuji ini mau buat acara tahun baruan bebanin desa sumbang kambing 2 ekor, semua guru dan pegawai juga dimintain duit. Ini namanya pemerasan pungli secara terang-terangan,” tulisnya.
Menyikapi itu, Ismail Fatoni selaku kepala dinas terkait menyampaikan, secara pribadi dirinya tidak merasa dirugikan terkait himbauan kegiatan tersebut.
Karena, jelas Ismail, kalau ada istilah pungli poin nya ada keuntungan orang lain yang melakukan. Dan, jika adanya istilah pemerasan, maka poin nya identik dengan paksaan. Tetapi tambah dia, kalau kedua nya tidak ada merasa dipaksa bahkan di untungkan, itu sifatnya himbauan untuk membangun kebersamaan maka itu bukan kategori pungli.
Karena mereka melakukan itu, dari mereka untuk mereka. Si kades motong kambing itu yang makannya juga kades untuk menyenangi warganya.
“Untuk dinas sendiri, kita tidak merasa di rugikan, karena kita motong dimakan untuk kita juga dengan pegawai. Himbauan pemerintah ini bertujuan membangun kebersamaan dalam kontek yang berkaitan dengan bencana daerah. Membangun kesadaran masyarakat serta membangun kesadaran kita secara nasional, saling bahu membahu ketika saudara kita dalam keadaan susah. Kumpulnya orang-orang ini untuk membangun kesadaran sehingga terjadilah program donasi tersebut,” bebernya, Rabu, 31 Desember 2025.
Harapan kedepan di tahun 2026 mendatang, kata Ismail, setiap warga negara boleh mengkeritisi yang sifatnya membangun tapi jangan menjatuhkan.
“Kita tidak anti keritik. Semua orang boleh mengkeritisi dengan cara-cara yang elegan dan masuk akal, jangan bersifat tendensius terhadap perorangan maupun golongan yang tanpa dasar. Kalau tanpa dasar berarti tuduhan itu namanya fitnah alias informasi receh. Jadi, kalau yang dihimbau itu tidak merasa keberatan dengan konsep yang jelas itu bukan kategori pemerasan namanya,” jelas Ismail.
Dilain pihak, dari beberapa oknum guru sekolah saat dihubungi menjelaskan, mereka hanya membantu tenaga. Berdasarkan undangan untuk meramaikan, baik itu guru, kepala puskes maupun kepala desa. Dan terkait penarikan dana tidak ada.
“Kami hanya membantu tenaga, memenuhi undangan untuk meramaikan,” ujarnya.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kusnandar menyambut baik himbauan perayaan malam tahun baru dengan menyembelih 4 ekor kambing, 20 ekor ayam kampung.
“Himbauan ini luar biasa, dimana banyak moment yang bisa teringat ketika kita bisa kumpul dengan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga bisa menikmati secara langsung makan bersama dengan Aparatur Sipil Negara (ASN). Saya berharap kegiatan serupa bisa terus berjalan dan semakin meluas sehingga dapat mencakup masyarakat yang benar-benar membutuhkan dengan momen indahnya kebersamaan,” harap Kusnandar. (Tjr)
