Menu

Mode Gelap

Berita Terkini · 2 Des 2022 17:27 WIB ·

Anggota JMSI Diminta Kawal Ketat Agenda Pemilu 2024


					Anggota JMSI Diminta Kawal Ketat Agenda Pemilu 2024 Perbesar

JAKARTA (HP) — Perusahaan pers anggota Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) diajak untuk ikut mengawal proses pergantian kekuasaan melalui pemilihan umum yang berlangsung secara demokratis dan tepat waktu sesuai yang direncanakan yakni di tahun 2024. Masyarakat pers nasional diimbau untuk mengingatkan pihak-pihak yang ingin menunda pelaksanaan pemilu, maupun yang ingin mempercepat proses pergantian kekuasaan sebelum waktu yang ditentukan.

Demikian antara lain pesan yang disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa saat memberikan sambutan dalam pelantikan Pengurus Cabang JMSI Kabupaten Pelalawan, Riau, di Orchardz Hotel Industri, Jakarta Pusat, Kamis (1/12).

Teguh mengingatkan, masyarakat pers nasional merupakan salah satu pilar penopang demokrasi yang telah disepakati seluruh anak bangsa sebagai sistem politik yang berlaku dalam mengelola kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

“Anggota JMSI harus ikut mengawal agar di tahun 2024 memang terjadi pemilihan umum dan pemilihan presiden. Kita harus ikut mengingatkan pihak-pihak yang ingin menggeser agenda pergantian kekuasaan di tahun 2024, baik yang ingin mendahului 2024, maupun yang ingin menggesernya ke entah tahun kapan,” ujar Teguh Santosa.

“Kita stick saja dalam situasi seperti ini menghormati komitmen bersama untuk pergantian kekuasaan di tahun 2024 melalui pemilihan umum yang credible,” sambungnya disambut tepuk tangan tamu dan undangan yang menghadiri pelantikan JMSI Pelalawan itu.

Dalam sambutannya, Teguh juga menyinggung penyebaran ujaran kebencian dan kabar bohong di platform digital yang dikhawatirkan akan semakin marak di tahun-tahun politik.

Menurut mantan anggota Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat ini, masyarakat pers nasional memiliki peran besar dalam menghadapi ulah pihak-pihak yang ingin memecah belah dengan menyebarakan dua jenis informasi kontraproduktif itu.

Ulah buzzeRp, demikian penyebar ujaran kebencian dan hoax itu belakangan kerap disebut, dapat dipatahkan dengan kinerja masyarakat pers yang profesional.

“Kabar bohong dan ujaran kebencian tidak berdampak besar manakala karya pers yang baik lebih mendominasi (platform digital),” ujar Teguh.

Teguh memperkirakan peran buzzeRp di tahun-tahun politik akan semakin melemah bahkan kelompok ini sebetulnya sedang mengasingkan diri sendiri dan membuat masyarakat semakin muak dengan kelakuan mereka. []

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Samapta Polres Tulang Bawang Gelar BLP, Berikut Dua Lokasi Yang Jadi Sasarannya

19 April 2024 - 14:45 WIB

Kapolres Tulang Bawang Ucapkan Terima Kasih dan Berikan Apresiasi Untuk Semua Yang Terlibat Operasi Ketupat Krakatau 2024

18 April 2024 - 16:22 WIB

Tokoh Masyarakat Kibang Beri Dukungan Penuh untuk Kyai Reka

17 April 2024 - 16:55 WIB

Gelar Patroli Perintis Presisi Malam Hari, AKP Samsul: Pemukiman Warga Yang Ditinggal Mudik Lebaran Jadi Salah Satu Sasarannya

17 April 2024 - 12:54 WIB

Bentuk Rasa Empati, Kapolres Tulang Bawang Melayat Langsung ke Rumah Nakes Yang MD Saat Bertugas

16 April 2024 - 11:46 WIB

Reka Punnata Raih Dukungan Antusias dari Tokoh Masyarakat Minak Jebi Rawajitu Timur

16 April 2024 - 09:38 WIB

Trending di Berita Terkini