Lampung (HP) — Terkait pertemuan antara Tim media Harianpost.co dengan pihak Cv. Kalembo, kedua kalinya di wilayah B. Lampung. Pertemuan tersebut yang telah dijanjikan dan dijadwalkan oleh pihak Cv. Kalembo pada Senin, 29 Juli 2024 untuk membicarakan jalan penyelesaian terkait berita yang telah beredar.
Namun disayangkan, sepanjang pembicaraan antara kami tersebut, kami dari tim media Harian post merasa kurang dihormati oleh salah satu rekan dari CV. Kalembo berinisial DK.
DK, masuk dalam pembicaraan kami dengan nada bicara yang kurang menghormati, terlebih telah merekam semua pembicaraan kami tanpa izin dari kami pihak tim media harianpost. Hal itu di tuturkan oleh DK melalui WA nya kepada Trova.
Trova, selaku wartawan media harianpost, menduga dalam pertemuan (Senin, 29 juli 2024) mereka (Cv. Kalembo) mengandung unsur “menjebak” Tim media harianpost dkk, dengan hadirnya DK dan merekam semua pembicaraan kami pada malam itu tersebut. (Senin 29 juli 2024)
Kami saja sebagai wartawan harus izin dahulu sebagai etika wartawan, nah DK ini kan bukan wartawan, beliau inikan rekanan perusahaan dari Cv. Kalembo, yang tujuan awalnya bertemu kami ingin minta penyelesaian dan klarifikasi. Kok arogan. Tegas Trova
Hal ini telah merugikan kami sebagai wartawan dan profesi kami diduga sengaja mau dirusak oleh DK yang merekam tanpa izin. Saat ini WA nya juga ditarik kembali atau dihapus kembali.
Perbuatan ini melawan hukum dan melanggar Undang-undang ITE, hal ini akan kami perpanjang karena telah merekam secara diam-diam menggunakan HP pribadi DK. Hal ini telah diatur dalam Pasal 31 UU 19/2016.
Dalam pertemuan itu juga, pihak Cv.Kalembo ingin meminta selesai dengan take down berita, tentu itu tidak bisa kami lakukan. kami hanya bisa melakukan menaikan hak jawab mereka. Spontan jawaban kami dari tim media harianpost direspon dengan nada keras seolah tidak terima, alih- alih mereka memberikan negosiasi ke kami dengan penawaran imbalan. Tegasnya, saya jawab kalau mau begitu kami tidak meminta, dan tujuan kami kan untuk mendengarkan hak jawab mereka yang kedua kali, dan ketika mereka mau bantu apa salahnya kami memberikan tawaran untuk meminta bantuan dengan apa adanya kami tanpa menekan dengan imbalan dari pihak kami yaitu memberikan pemberitaan berupa publikasi tentang perusahaan tersebut dan ingin mengedukasi informasi dari TAHURA agar masyarakat Lampung tahu kalau kita punya hutan yang harus dijaga dengan nilai yang kami tawarkan untuk kerjasama.
Pertemuan ini untuk mencari jawaban solusi terbaik, bukan di apresiasi dengan sikap yang kurang mengenakkan dari salah satu rekan cv.kalembo. kami dari tim media harianpost tidak menggubris perlakuan tersebut, jika tidak mungkin akan berkelanjutan menjadi keributan.
Pertemuan itu kami sesalkan dan ada hikmahnya untung saja pihak saya (Tim Media) bukan orang yang arogan. Kalau tidak mungkin semalam akan ada adu mulut atau kributan lainnya yang sengaja diduga dibuat untuk memancing dan menjebak kami. Tutupnya.